Sabtu, 31 Maret 2012

sesederhana ucapan trima kasih


Tuhan seijinmu aku membuat gambaran ini aku berharap kau menuntunku sesederhana ini tuhan tuhan bila dalam kelembutan aku menyapamu memujamu berharap ada tetesan embun yang menyejukan hatiku bersama itu kujelang pagi yg penuh makna tersirat kulihat air mengalir itu penuh makna jiwa seiring kalbu tergugah untuk bisa meraihnya ahhh tapi tak ada malaikat ku lihat disebrang semua hanya paku yg menancap seakan menggelak ada apa ??sebanyak ini rintihan hujan itu datang tapi apa tanah itu masih tandus mengapa bukankah genangan itu milik mereka ahhha tak seharusnya dia disana aku tak tau seakan ada magnet yg memintaku untuk menyerah dan jatuhh ooohh jatuhh...??mengapa yg lain terbang bukankah mreka tak punya sayapp ringan mungkin tanah itu milik mreka lalu bangaimana sebelah penuh rintangan ooohh tidaakk hanya jatuuh dan mungkin tak akan pernah bangkit hanya jalan sepangjang hayat yg tertipu idah itu tak bisa terbang hanya melihat dri bawah berharap giliran kan datang untuk terbang waahhh...kaguumm ku lihat itu senang oohh janji itu selalu manis perlahan menunggu berdebar setiap deti ku hitung walau derai angin berhembus ditelinga berbisik lirih berkata dimana datang jauh itu tak terlihat sunggu pilu menahan harapan ternyata giliran tak jua ada oooohhh sehari berkeluh mengapa tega aku tak bisa mrasakan ku tunggu dengan suka cita ternyata hanya prasaan senang ketika menunggu giliran yg aku dapat tetapi semua semuu jauh kaki melangkah dan kini harus berbalik arahh kenapa?? Langkah kakiku terseret seakan letihh tapi aku harus jalan kemana tampa alas kaki kau kira aku tak sakit emm...begitu ingin aaku terbang ahh sudahlah tak ada gunanya aku mengingatnya sekitar ku lihat gurun ini tak begitu buruk setidaknya ketika malam datang aku masih bisa melihat bintang....dan berharaap rasa laparku hilang karna aku bisa melihat indahnya keanggunganmu bangaimanapun keadaanku aku tak mau berupah jadi bangsawan punya kekuasaan tapi aku kehilangan hati hatiku yg sedah terbiasa lemah yaaaahh begitu orang menyebutnya menunggu matahari itu terbiitt aku tidur terlelap berharap bsog ada makanan ku temui kasian perutku ini tak ada satu pun yg menyapanya hari ini....dalam lelap ku rasa Tuhan sedang membelaiku lembut tak tergambarkan bahagianya kakiku yang tadi lelah berjalan sepanjang jalan tanpa alas kaki seakan tak terasa sakitnya perutku yg aku pegang hanya tulang ku temui seakan penuh dengan makanan bajuku yg usang dan gatak ini seakan nyaman aku memakainya seakan aku tak mau berbangun dari tidur ini aku ingin slalu bersamamu Tuhan ......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar